Auto Review
QRIS Kunci Inovasi Yang Berhasil Merevolusi Proses Pembayaran Menjadi Lebih Sederhana
Autoplus.id, Jakarta — Dalam rangka meningkatan pemahaman literasi keuangan digital kepada masyarakat, Bank Indonesia bersama AstraPay mengadakan dialog dengan tema “Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS: Pendekatan Inovatif untuk Wilayah Indonesia” yang diadakan di Auto 2000 Sudirman, Menara Astra Jakarta pada Kamis (13/6).
Acara yang dihadiri oleh Diana Yumanita, Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia sebagai keynote speaker serta Rina Apriana Chief Executive Officer (CEO) AstraPay bersama puluhan anggota UMKM binaan dan media.
Dalam kesempatan tersebut Diana Yumanita menyampaikan bahwa Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dalam lanskap keuangan yang didorong oleh proses integrasi sistem pembayaran dengan perkembangan teknologi digital saat ini.
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu kunci inovasi yang telah berhasil merevolusi proses pembayaran menjadi lebih sederhana dan turut memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia namun, pertumbuhan tersebut harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman dan literasi digital yang baik bagi masyarakat Indonesia yang masih minim.
Dalam hal ini Bank Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan sistem pembayaran digital pada optimalisasi QRIS di Indonesia, dimana salah satu kelebihan yang sudah bisa dirasakan adalah transaksi menggunakan QRIS dapat dilakukan di lintas negara, seperti di Malaysia, Thailand, dan yang terbaru di Singapura.
Melihat hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di tahun 2022 baru mencapai 41 persen untuk itu AstraPay sebagai salah satu penyedia layanan dompet digital di bawah naungan Grup Astra dan bagian dari Astra Financial turut memberikan kontribusinya dalam mendorong peningkatan pemahaman literasi keuangan digital bagi masyarakat.
“Di tengah pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital saat ini, literasi keuangan digital menjadi tantangan yang perlu diatasi. Literasi keuangan digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat memahami manfaat dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan sistem pembayaran digital. Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat bisa rentan terhadap penipuan, penyalahgunaan data, dan masalah keamanan lainnya.” ungkap Diana.
Diana menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat gap antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Rendahnya tingkat literasi tersebut, tentu dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk bisa mendorong pemahaman literasi keuangan yang lebih baik kedepannya, dimana sebelumnya Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengarahkan kebijakan sistem pembayaran melalui penguatan literasi digital serta manajemen risiko bagi penyelenggara dan masyarakat.
“Sistem pembayaran digital di Indonesia diharapkan dapat terus semakin kuat, karena sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari volume transaksi QRIS yang mencapai Rp 459,4 triliun pada tahun 2023,” jelas Diana.
Sementara itu, Komisaris AstraPay sekaligus Penggiat Digital Payment Peter Jacobs mengatakan, “Kehadiran Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran Indonesia pada program yang diinisiasi AstraPay sebagai salah satu pelaku usaha jasa keuangan merupakan bentuk keseriusan pada kolaborasi positif yang mendukung peningkatan pemahaman keuangan yang baik bagi masyarakat.”
“Pemahaman terhadap literasi keuangan digital yang baik tentu akan membantu masyarakat dalam memilih produk layanan digital, terhindar dari segala bentuk penipuan dan ancaman digital, dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari penyedia layanan keuangan,” tambah Peter.
Berkaitan dengan literasi keuangan digital Berbasis QRIS yang sesuai dengan tema acara, berkembangnya QRIS saat ini seharusnya dapat menjadi momentum untuk dibuatkannya literasi keuangan digital.
Literasi dalam hal ini berkaitan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat dalam cara menggunakan QRIS, memahami jenis-jenis QRIS yang berlaku, dan pastinya terhindar dari modus penipuan menggunakan QRIS palsu.